shalat jenazah merupakan salah satu praktik ibadah shalat yang dilakukan umat muslim jika ada muslim lainnya yang meninggal.
Hukum Shalat Jenazah :
"Fardhu kifayah"
Syarat-Syarat Shalat Jenazah :
- Menutup aurat
-Suci dari hadast besar dan kecil
-Suci badan
-Pakaian dan tempatnya serta menghadap kiblat
-Mayit sudah di kafani
-Letak mayit sebelah kiblat orang yang menyolatinya,kecuali kalau shalat dilakukan diatas kubur atau shalat gaib.
Rukun Shalat Jenazah :
(shalat jenazah tidak disertai dengan rukuk,sujud,adzan,dan iqamah
1.NIAT
-Niatnya untuk mayit laki laki :
Ushalli alaa hadzal mayyiti arba'a takbiraatin fardhal kifayati ma'muuman lillahii ta'alaa
-Niatnya untuk mayit perempuan :
Ushalli alaa haadzihil mayyiti arba'a takbiraatin fardhal kifayati ma'muuman lillahi ta'alaa
2.TAKBIR PERTAMA
setelah takbiratul ihram, yakni setelah mengucapkan “Allahu akbar” sambil meletakan tangan kanan di atas tangan kiri di atas perut, kemudian membaca Al-Fatihah, setelah membaca Al-Fatihah lalu takbir “Allahu akbar”.
3.TAKBIR KEDUA
Membaca Shalawat yaitu :
Allahuma salli ala muhammad
Atau lebih baik lagi:
Allahuma shalii ala muhamadin Wa'alaa aali muhammadin. kamaa shalaita 'alaa ibrahim wa 'alaa ali ibrahiim . wa baarik 'alaaa muhamadin wa 'alaaa ali muhammad. kama barakta 'alaa ibrahim wa'alaa ali ibrahim fil-alamina inaka hamidummajid
Artinya:
“Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi
Muhammad dan atas keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberi rahmat
kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi
Muhammad dan para keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberikan
berkah kepada Nabi Ibrahim dan para keluarganya. DI seluruh ala mini
Tuhanlah yang terpuji Yang Maha Mulia.”
4.TAKBIR KEEMPAT
Membaca Do'a yaitu :
Allahuma firghlahuu warhamhuuu wa'fihiii wa'fu'anhu
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dab sejahtera, maafkanlah dia.”
Lebih sempurna lagi jika membaca :
Allahummaghfir lahu (lahaa)
warhamhu (haa) wa’aafihii (haa) wa’fu ‘anhu (haa) wa akrim nuzulahu
(haa) wawassa’madkhalahu (haa) waghsilhu (haa) bil-maa’I watstsalji
wal-baradi wanaqqihi (haa) minal-khathaayaa kamaa
yu-naqqatats-tsaubul-abyadhu minad-danasi waabdilhu (haa) daaran khairan
min daarihi (haa) wa ahlan khairan min ahlihi (haa) wa zaujan khairan
min zaujihi (haa) wa adkhilhul jannata wa a’iduhu min ‘adabil qabri wa
‘adabin narArtinya:
“Ya Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakan ia dan ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskanlah tempat tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan gantikanlah baginya ahli keluarga yang lebih baik daripada ahli keluarganya yang dahulu, dan peliharalah ia dari siksa kubur dan azab api neraka.”
5.TAKBIR KELIMA
Membaca :
Allahumma la tahrimna Ajrahu Walaa taftinnnaaaaaa ba'dahu waghfir lanaa wa lahuuu
KETERANGAN:
Jika mayit perempuan kata lahu menjadi lahaa
Jika mayit anak-anak doanya:
Allahummaj'alhu faratan li abawaihi wa salafan wa dzukhro wa id'hotaw wa'tibaaraw wa syafii'an wa tsaqqil bihii mawaa ziinahuma wa-afri-ghish-shabra 'alla quluu bihimaa wa laa taf-tin-humma ba'dahu wa laa tahrim humaa ajrahu
Artinya:
KETERANGAN:
Jika mayit perempuan kata lahu menjadi lahaa
Jika mayit anak-anak doanya:
Allahummaj'alhu faratan li abawaihi wa salafan wa dzukhro wa id'hotaw wa'tibaaraw wa syafii'an wa tsaqqil bihii mawaa ziinahuma wa-afri-ghish-shabra 'alla quluu bihimaa wa laa taf-tin-humma ba'dahu wa laa tahrim humaa ajrahu
Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah ia sebagai
simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai titipan, kebajikan
yang didahulukan, dan menjadi pengajaran ibarat serta syafa’at bagi
orangtuanya. Dan beratkanlah timbangan ibu-bapaknya karenanya, serta
berilah kesabaran dalam hati kedua ibu bapaknya. Dan janganlah
menjadikan fitnah bagi ayah bundanya sepeninggalnya, dan janganlah
Tuhan menghalangi pahala kepada dua orang tuanya.”
6.SALAM
Mengucapkan assalamualaikum Wr.Wb
KEUTAMAAN DILAKUKANNYA SHALAT JENAZAH:
Rasulullah SAW bersabda :
“Barang siapa menghadiri jenazah sampai jenazah itu disalati, maka ia mendapatkan satu qirath. Dan barang siapa menghadirinya sampai jenazah itu dikuburkan, maka ia mendapatkan dua qirath. Ada yang bertanya: Apakah dua qirath itu? Rasulullah saw. bersabda: Sama dengan dua gunung yang besar.” (HR Abu Hurairah)
KEUTAMAAN DILAKUKANNYA SHALAT JENAZAH:
Rasulullah SAW bersabda :
“Barang siapa menghadiri jenazah sampai jenazah itu disalati, maka ia mendapatkan satu qirath. Dan barang siapa menghadirinya sampai jenazah itu dikuburkan, maka ia mendapatkan dua qirath. Ada yang bertanya: Apakah dua qirath itu? Rasulullah saw. bersabda: Sama dengan dua gunung yang besar.” (HR Abu Hurairah)
Bahawa Rasulullah SAW, bersabda: